Judul: PEMODELAN NUMERIK ALIRAN AIR TANAH DAERAH GENUK DAN SEKITARNYA, KOTA SEMARANG, PROVINSI JAWA TENGAH
Pengarang: Hendrayana, Heru ; Putra, Doni Prakasa Eka ; Aghnia, Sokhwatul
Penerbit: Departemen Teknik Geologi FT. UGM
Tahun: 2022
Tipe: Tesis
Lokasi: Perpustakaan Departemen Teknik Geologi

ABSTRAK Kota Semarang merupakan kota dengan jumlah penduduk yang tinggi dan memiliki peran yang cukup penting dalam perekonomian Provinsi Jawa Tengah karena berada pada jalur lalu lintas ekonomi pulau Jawa. Kota semarang memiliki aktivitas perekonomian yang pesat sehingga banyak dijumpai kawasan industri terutama dibagian utara Kota Semarang sampai wilayah sub-urbannya seperti Kabupaten Demak. Kota Semarang dan sekitarnya merupakan bagian dari Cekungan Air tanah (CAT) Semarang – Demak, pada tahun 2012 sudah terlihat gejala penurunan yang cukup besar pada daerah sekitar pantai utara. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat model numerik aliran air tanah di daerah Genuk dan sekitarnya, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, diketahui bahwa sistem akuifer pada daerah penelitian tersusun atas 3 lapisan akuifer. Akuifer pertama tersusun atas endapan pasir halus hingga sedang dengan ketebalan akuifer 40 meter, akuifer kedua tersusun atas batupasir lempungan dengan ketebalan 60 meter, dan akuifer ketiga tersusun atas batulempung pasiran dengan sisipan batupasir yang memiliki ketebalan 40 meter. Daerah penelitian memiliki nilai muka air tanah berkisar antara 0,2 mdpl – 8,6 mdpl dan memiliki nilai permukaan piezometrik berkisar antara hingga mencapai -57,15 m, arah aliran air tanah secara umum dari selatan menuju utara. Daerah model memiliki kondisi batas berupa constant head boundary yang berada pada bagian utara dan selatan. Pada bagian barat dan timur model dibatasi oleh river boundary. Daerah penelitian dibagi ke dalam 7 batas satuan hidrostratigrafi dengan nilai K sebesar 1x10 -9 m/det sampai dengan 5x10-4 m/det. Daerah penelitian memiliki rata-rata imbuhan air tanah sebesar 674,3 mm/tahun. Hasil kalibrasi memiliki nilai SEE sebesar 0,661 meter, root mean squared (RMS) sebesar 4,434 meter, nilai normalized RMS sebesar 6,965 %, dan correlation coefficient sebesar 0,988. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan sumur produksi pada tahun 2022 dan ditambahkan dengan rencana pembuatan sumur produksi dari tahun 2025, 2028, dan 2032 terdapat dampak negatif akibat pengambilan air tanah berupa penurunan permukaan piezometrik. Penurunan permukaan piezometrik akuifer 2 mencapai – 12 meter yang terjadi di Kecamatan Genuk dan sekitarnya dengan skenario simulasi pada tahun 2025, 2028, dan 2032 menambahkan jumlah sumur produksi masing – masing tahun sebanyak 5 sumur. Sedangkan pada akuifer 3 penurunan permukaan piezometrik hanya mencapai – 2 meter menggunakan skenario simulasi yang sama dengan akuifer 2.

ABSTRACT

Subyek/Kata Kunci: eksploitasi air tanah, zona kritis, pemodelan numerik, akuifer tertekan